Kenyang Pengalaman, Agus Prayogo Ternyata Masih Punya Mimpi Ini
Pelari jarak jauh Indonesia Agus Prayogo sudah memiliki banyak pengalaman dalam mengikuti berbagai jenis kejuaraan. Dari berbagai ajang yang diikuti, hampir semuanya mempersembahkan medali, bahkan memecahkan rekor.
Tapi di Asian Games 2023 kali ini, rupanya Agus tak terlalu ngoyo, untuk mencanangkan target. Alih-alih rebut medali, ia menatap realistis untuk memecahkan rekor di nomor maraton.
Baca juga: Asian Games 2023: Agus Prayogo Ogah Ulang Kegagalan 5 Tahun Silam |
Sejauh ini, Agus telah memecahkan rekor nomor 5000 meter dan 10.000 meter, serta half marathon. Semuanya, kini atas namanya.
Catatan waktu terbaik nomor 5.000 meter, ia bukukan saat di Military World Games di Rio de Janeiro pada 23 Juli 2011. Saat itu, peraih tujuh medali emas SEA Games itu mencatatkan waktu terbaik 14 menit 02,12 detik.
Sementara di nomor 10.000 meter, ia catatkan saat di Asian Games Guangzhou, China, pada 26 November 2010. Ia membukukan 29 menit 25,77 detik.
Untuk nomor half marathon, Agus membukukannya saat berlomba di Gold Coast Half Marathon yang berlangsung di Australia. Dia mencatatkan waktu terbaik 1 jam 06 menit 26 detik.
Baca juga: Tahan Teriknya Panas, Agus dan Odekta pun Kantongi Emas |
Kini, masih ada satu lagi yang masih membuatnya penasaran sebagai pelari jarak jauh. Perlari berusia 37 tahun itu ingin memecahkan rekor maraton, yang sampai kini masih dipegang oleh Eduardus Nabunome.
Rekor yang sudah bertahan hingga 30 tahun lamanya itu dicatatkan Eduardus di Pekan Olahraga Nasional Jakarta 1993 dengan catatan waktu 2 jam 19 menit 18 detik.
“Saya secara pribadi sudah memecahkan beberapa rekor seperti rekor lari 5 ribu, 10 ribu, dan half marathon. Nah, gol saya sebagai seorang atlet, masih ada satu lagi mimpi, yaitu memecahkan rekor nasional maraton. Saat ini masih atas nama Eduardus 2 jam 19 menit,” kata Agus kepada detikSport.
Sejauh ini, Agus mengatakan catatan waktu terbaiknya di nomor maraton masih di 2 jam 21 menit 09 detik. Pelari kelahiran 23 Agustus 1985 itu mendapatkannnya saat tampil di Gold Coast, Australia, pada 3 Juli 2016.
“Jadi seperti itu (pecahkan rekor maraton) lah harapan saya,” kata Agus.
Agus menyadari betul untuk bisa bersaing mendapatkan medali cukup sulit. Apalagi, negara-negara Asia saat ini banyak mengambil pelari dari Afrika untuk dinaturalisasi.
Dengan demikian, gol untuk memecahkan rekor menjadi target paling realistis untuk kali ini, termasuk saat di Asian Games yang akan berlangsung di Hangzhou, China, 23 September- 8 Oktober 2023.
“Peluang (meraih medali) kecil. Saya sendiri sudah dua kali mengikuti Asian Games, dan punya pengalaman tersendiri di multievent tersebut,” ia menjelaskan.
“Bahwasannya, negara-negara penghasil minyak mereka tak punya atlet, tapi mereka punya duit. Alhasil beli atlet Afrika untuk bawa nama Bahrain, Qatar, sementara kita yang asli Asia dari anatomi dan genetik saja kalah dengan negara-negara dari Afrika. Ketika bertanding ya kalah jauh kita.”
“Yang peluangnya besar justru di nomor-nomor estafet dan sprint,” Agus mempertegas.
Tonton juga Video: JK: Kita Ajukan Pelaksanaan Piala Dunia Dimulai dari Suksesnya Asian Games
[Gambas:Video 20detik]
(mcy/aff)