6 Game yang Semakin Sulit Kalau Kebanyakan Kalah atau Mati_1

Game yang Semakin Sulit – Kalah dalam sebuah game itu adalah hal yang biasa. Semua game didesain untuk menantang pemain. Ketika game terlalu mudah untuk ditamatkan, pemain justru merasa kecewa dan tidak terhibur. Namun apa jadinya ketika kekalahan tersebut terlalu dibawa ekstrim?

Pada game-game berikut ini, kalah menjadi hal yang harus dijauhi sejauh-jauhnya karena akan membuatmu kewalahan tepat di momen selanjutnya, mau itu dengan memperkuat musuh atau juga memaksamu mengulang progres dengan tahapan ekstra.

Daftar isi

Game yang Semakin Sulit ketika Kalah Atau Mati

Berikut ini 6 game yang semakin sulit dimainkan ketika kalian semakin sering kalah:

1. Jax 2

Sebagai sekuel, Jax 2 tingkatkan banyak hal dari game pertama mulai dari skala level lebih luas, aksi yang lebih banyak, dan segi naratif yang lebih serius. Game kedua ini membawa fokus senjata ketimbang sekedar platforming dan amunisi menjadi sumber daya penting selama perjalanan.

Permasalahan terbesar yang paling diingat dan dikritik bahkan oleh fans terberat seri ini ialah amunisi yang kamu miliki tidak reset ketika kamu mati. Maka jika kamu kehabisan peluru di sesi tertentu, kamu akan habis peluru sesudah ulang area. Dipadukan dengan checkpoint yang saling berjauhan, Jax 2 menjadi game yang terlalu punishing apabila kamu kebanyakan mati di sesi tertentu.

2. Sifu

Di Sifu, setiap kali kamu mati, kamu akan bertambah tua. Maka semakin banyak kamu kalah, karaktermu akan semakin mendekati ajal karena terlalu tua. Sisi baiknya ialah bertambah tua menjadi satu-satunya cara menambah skill point di game ini, maka kamu yang ingin jurus tertentu mau tak mau harus kalah secara sengaja.

Mekanik ini membuat Sifu menjadi game yang sangat menantang karena kalah miliki konsekuensi tersendiri dan mampu hilangkan semua progresmu. Di waktu yang sama sistem ini membuat Sifu begitu memuaskan untuk ditamatkan khususnya ketika berhasil berada di usia muda.

3. XCOM

XCOM adalah game strategi di mana kamu dapat membuat skuad tersendiri dan mereka akan semakin kuat dengan semakin banyak misi dilakukan. Hal ini membuat pemain merasa hubungan tersendiri pada prajurit mereka dan akan sangat disayangkan ketika skuad kesayangan tewas dalam misi tertentu.

Kematian tiap karakter sifatnya permanen, dan apabila kamu begitu bodoh dalam bermain game ini, kamu bisa saja kehabisan prajurit dan harus menunggu para pendatang baru muncul ke barrack-mu. Kamu tentu saja bisa save scumming alias membuat save file setiap saat dan load ulang ketika sesuatu yang tak diinginkan terjadi, tetapi kamu pengecut kalau bermain dengan cara begitu.

4. Shadow of Mordor dan Shadow of War

Shadow of Mordor dan sekuelnya menjadi game dengan sistem unik tersendiri yakni Nemesis yang secara singkat membuat tiap musuh di game memiliki interaksi tersendiri dengan karakter utama dan setiap kali mereka berhasil membunuhmu, pangkat dan kekuatan mereka akan naik.

Semakin sering kamu mati, secara tidak langsung kamu membuat prajurit musuh semakin sulit untuk dilawan. Kamu bisa saja membuat Uruk yang awalnya budak menjadi komandan perang hanya lewat mati berkali-kali.

5. State of Decay

Banyak game zombie rilis dalam satu dekade terakhir, tetapi sedikit yang mencoba berikan pengalaman survival kental di mana tiap keputusan sifatnya fatal dan memaksamu untuk benar-benar survive. State of Decay menjadi salah satu game yang berhasil eksekusi hal tersebut.

Pada game ini, setiap karakter, termasuk tokoh utama yang kamu temui di awal game dapat mati secara permanen. Kamu juga dapat merekrut orang baru untuk membantu membangun komunitas dan tempat berlindung.

Ketika kamu mati, tak hanya kamu kehilangan karakter itu tetapi juga supply yang mereka bawa berserta dapat berdampak pada moral karakter lainnya. Ketika moral terlalu rendah, seseorang di kemahmu bisa saja bunuh diri karena putus asa, dan menular ke karakter-karakter lainnya yang akan lakukan hal serupa sampai tak ada lagi yang tersisa.

6. Demon’s Souls

Seri soulslike dari From Software memang dikenal game sulit lewat desain level yang mengecoh, musuh yang mampu membunuhmu dalam beberapa pukul, bos yang tangguh, dan sistem checkpoint yang memaksamu ulang semua sesi area dan ambil kembali souls yang kamu tinggalkan.

Namun khusus di Demon’s Souls, ada beberapa hal yang membuat game pertama Soulslike ini menjadi neraka untuk pendatang baru. Yang pertama ialah game ini miliki item healing yang sangat terbatas. Berbeda dengan seri Dark Souls di mana kamu miliki estus flask yang dapat diisi ulang tiap kali beristirahat, Demon’s Souls miliki grass, item sekali pakai yang harus kamu farming secara manual.

Kalau kamu mati terus-terusan, otomatis kamu kehabisan grass, yang berarti kamu harus ulangi proses farming yang sangat menjengkelkan khususnya saat area dekat boss fight. Tak hanya itu, game juga terus mengurangi max HP yang kamu miliki setiap kali mati.

Untuk bisa menyembuhkan debuff ini, kamu hanya bisa mengubah karakter menjadi manusia lewat dengan mengalahkan bos di stage atau juga konsumsi item khusus. Namun item tersebut dijual dengan terbatas jumlahnya dan tentu saja butuh banyak Souls.

Baca pula informasi Gamebrott lainnya tentang Game Terbaik beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana. For further information and other inquiries, you can contact us via author